Sabtu, 01 November 2014
NAMA : AMRIYADI
PERTANYAAN:
1. Jelaskan definisi dari multimedia
2. Jelaskan perkembangan/sejarah multimedia
3. Jelaskan definisi dari grafika komputer
4. Jelaskan elemen-elemen di dalam grafika komputer
Jawaban :
1. 'Multimedia adalah penggunaan komputer untuk menyajikan dan menggabungkan teks, suara, gambar, animasi dan video dengan alat bantu (tool) dan koneksi (link) sehingga pengguna dapat melakukan navigasi, berinteraksi, berkarya dan berkomunikasi. Multimedia sering digunakan dalam dunia hiburan. Selain dari dunia hiburan, Multimedia juga diadopsi oleh dunia game.
Multimedia dimanfaatkan juga dalam dunia pendidikan dan bisnis. Di dunia pendidikan, multimedia digunakan sebagai media pengajaran, baik dalam kelas maupun secara sendiri-sendiri. Di dunia bisnis, multimedia digunakan sebagai media profil perusahaan, profil produk, bahkan sebagai media kios informasi dan pelatihan dalam sistem e-learning.
2. sejarah multimedia
Istilah multimedia berawal dari theater, bukan computer. Pertunjukan yang memanfaatkan lebih dari satu media seringkali disebut pertunjukan multimedia. Dimana pertunjukan multimedia mencakup monitor video, synthesized band dan karya seni manusia sebagai bagian dari pertunjukan.Sistem multimedia dimulai pada akhir 1980-an dengan diperkenalkannya Hypercard oleh Apple pada tahun 1987 dan pengumuman oleh IBM pada tahun 1989 mengenai perangkat lunak Audio Visual Connection (AVC) dan video adapter card bagi PS/2. Sejak permulaan tersebut, hampir setiap pemasok perangkat keras dan lunak melompat ke multimedia. Sehingga pada tahun 1994, diperkirakan ada lebih dari 700 produk dan system multimedia di pasaran.
Perkembangan multimedia
Perkembangan multimedia dalam bidang pendidikan
Perkembangan multimedia dalam bidang bisnis
Perkembangan multimedia dalam bidang entertainment
Perkembangan multimedia dalam bidang kesehatan
Perkembangan multimedia dalam bidangpolitik
3. Grafika komputer (Inggris: Computer graphics) adalah bagian dari ilmu komputer yang berkaitan dengan pembuatan dan manipulasi gambar (visual) secara digital. Bentuk sederhana dari grafika komputer adalahgrafika komputer 2D yang kemudian berkembang menjadi grafika komputer 3D, pemrosesan citra (image processing), dan pengenalan pola (pattern recognition). Grafika komputer sering dikenal juga dengan istilah visualisasi data.
4. Elemen –elemen grafika komputer
Geometri: mempelajari cara menggambarkan permukaan bidang
Animasi: mempelajari cara menggambarkan dan memanipulasi gerakan
Rendering: mempelajari algoritma untuk menampilkan efek cahaya
Citra (Imaging): mempelajari cara pengambilan dan penyuntingan gambar.
Kamis, 16 Oktober 2014
Keimanan pada Allah dan ketaqwaan melaksanakan tuntunan2Nya, atau dengan kata lain ‘beragama secara benar’, kini mendapat tantangan yang luarbiasa kuatnya. Tantangan itu bukan hanya dari sisi kemiskinan pribadi jika menimpa seperti yang disinyalir oleh hadits Rasulullah bahwa kemiskinan mendekatkan manusia pada kekufuran. Tantangan pada keimanan juga bisa datang bila hidup terlalu mudah, nyaman, kekayaan berlimpah, kekuasaan besar. Hal-hal semacam itu juga bisa menjadi pengganggu manusia memudarkan keimanan-ketaqwaannya pada Allah SWT. Rasulullah mengingatkan bahwa keberuntungan duniawi pada dasarnya cobaan hidup.
Hidup yang begitu mudah, gampang mendapat berbagai keberuntungan berlimpah, sering mengakibatkan orang lupa daratan, dan berfikir tanpa beragamapun dapat hidup nyaman, tanpa kekurangan dan dihormati orang banyak. Contoh ekstrem adalah apa yang terjadi pada Steven Hawkings, pakar matematik yang disanjung di dunia akademis karena pemikirannya yang canggih. Dirinya amat tercukupi dengan penghasilan tinggi dan penghormatan luarbiasa namun ujungnya ternyata lalu menjadi ateis, menafikan eksistensi tuhan. Gejala semacam ini kini sedang melanda rakyat Amerika Serikat. Dalam survey terbaru diketahui jumlah penduduk AS yang menyatakan diri tidak beragama menjadi 20% padahal 5 tahun lalu prosentasinya masih sekitar 15%. Bayangkan, satu dari setiap 5 orang AS tidak beragama. Agama yang dipeluk mayoritas penduduk AS selama ini adalah Kristen Protestan namun pada survey tersebut prosentasenya merosot tajam, tinggal 46%. Mengapa bisa begitu? Bukankah mereka berada di negeri yang tergolong negeri kaya raya, menjadi adikuasa dunia, baik dalam hal ekonomi maupun teknologi dan militernya?
Kemajuan tekonologi umat manusia pada dekade terakhir ini memang melesat luarbiasa. Dari penentuan pemenang Nobel Prize (penghargaan prestasi manusia di bidang ilmu pengetahuan) dapat diketahui betapa pesat kemajuan iptek sekarang. Hadiah Nobel 2012 di bidang Kedokteran misalnya, diberikan kepada pakar yang telah menemukan teknologi bagaimana mengubah sel dewasa suatu jaringan menjadi sel punca/mula (stem cell) yang mampu berkembang menjadi sel dewasa berbagai jaringan lain. Bahkan dari sel dewasa manapun bisa dijadikan sel telur untuk dibuahi sehingga menjadi embyo baru. Dalam bidang Teknik hadiah Nobel diberikan karena prestasi riset yang menemukan cara mengendalikan gerak individu partikel subatom yang akan bermanfaat untuk melahirkan dunia baru dengan perhitungan waktu yang amat akurat dan pengembangan komputer generasi baru, komputer quantum yang supercepat. Hadiah Nobel ilmu Kimia tahun ini juga menunjukkan pesatnya kemampuan manusia memahami kimiawi tubuh dengan ditemukannya berbagai reseptor sel baru yang akan bermanfaat untuk mengembangkan obat-obatan yang efektif mengatasi berbagai penyakit khronis. Masa depan manusia akan berubah tajam oleh loncatan kemajuan dalam membuka tabir rahasia alam semesta.
Sayangnya, walaupun manusia maju begitu luarbiasa terhadap penguasaan alam (Hard Science) namun manusia ternyata tidak/kurang mampu memahami rahasia tentang diri mereka sendiri, khususnya yang terkait masalah perilaku manusia mana yang benar dan baik (lihat konsep HAM), tatanan sosial bagaimana yang benar dan baik (lihat Ideologi Sekuler), dan manusia tetap buta tentang dunia ghoib yang tidak akan tersentuh oleh indra dan peralatan. Begitulah keterbatasan manusia itu. Jika hanya berbekal ilmu pengetahuan, manusia tidak akan mampu menyetuh dunia ghoib seperti tuhan, malaikat, iblis, akherat dan semacamnya. Hanya dengan bekal iptek maka manusia juga lemah dalam memahami mana sebenarnya perilaku yang benar dan baik untuk mendatangkan keharmonisan hidup. Manusia juga tidak mampu memahami apa yang benar dan baik dalam menata kehidupan sosial, ekonomi, politik, dan budayanya supaya menjadi tatanan yang indah dan mulia. Manusia tertatih-tatih untuk menemukan prinsip yang benar dan baik terkait ilmu sosial (Soft Science), padahal soft science itulah instrumen manusia melakukan pengelolaan dunia sosialnya dan berimplikasi besar terhadap nasib kehidupan bersama. Tanpa agama manusia juga pasti buta tentang nasibnya sesudah mati, walau oleh kebutaan itu mereka sering mengambil jalan pintas dengan menjadi tidak perduli pada akherat karena belum menimpanya.
Tanpa AGAMA manusia memang masih bisa hidup, bahkan tanpa mengakui eksistensi TUHAN pun manusia masih bisa hidup sampai ajal datang atau kiamat tiba, namun qualitas hidup pribadi akan penuh kegelisahan, sedang kualitas hidup sosialnya akan penuh konflik, ketidakadilan, ketimpangan, dan ekspoilitasi terhadap alam dan sesamanya. Kalau manusia mengabaikan agama maka mereka menjadi buta akan adanya dunia ghoib, dan merekapun juga cenderung terperosok pada jurang kekeliruan dalam membuat/menyusun hukum dan kebijakan sosial-politik yang berdampak amat buruk pada kehidupan rakyat dan umat manusia.
Islam adalah agama yang sempurna. Di dalam al Qur’an dan Hadits yang menjadi rujukan agama Islam, bukan saja terkandung informasi akurat dan rinci tentang dunia goib termasuk eksistensi Allah SWT, namun juga berisi kaedah atau cara hidup bermasyarakat-berbangsa-bernegara, mengelola ekonomi, politik, keamanan-ketertiban, dan budaya yang benar dan baik bagi kehidupan manusia. Di dalam al Qur’an bahkan manusia juga diperintah dengan tegas agar mendalami rahasia alam semesta seluas-luasnya. Dengan bimbingan agama Islam maka manusia akan bisa berhasil hidup secara sempurna, hidup berkemajuan oleh kemampuan penguasaan iptek yang canggih dan sekaligus juga tertata sosialnya penuh keadilan, kesejahteraan, berkebudayaan luhur, serta kehidupan sosial yang harmonis dan mulia oleh arahan tuntunan Allah SWT di bidang sosial-kenegaraan.
Kehidupan manusia yang hanya berbekal pemahaman rahasia alam (hard science) dan mengabaikan tuntunan agama (Islam) pasti akan berakibat fatal, yakni manusia menjadi eksploitatif pada alam, cenderung tamak harta/materi, mementingkan kenyamanan hidup bagi diri pribadi-kelompok kecilnya. Pada tatanan sosialnya akan terjadi kemiskinan-kegelisahan masif berskala luas, bukan hanya skala negara namun juga skala dunia oleh eksploitasi dan ketamakan sekelompok orang yang menguasai ‘hard science’. Ingat bagaimana perilaku penjajah masa lalu dan imperialis-kapitalis pada masa sekarang.
Agama Islam juga mengajarkan bagaimana mengatasi tantangan keduniaan agar iman tidak tergerus, tidak merosot kualitasnya dalam beragama, dan tidak terjerumus menjadi ateis. Dalam surat al Kautsar, yang terkait dengan Iedul Adha, Allah berfirman:
“Sesungguhnya telah banyak karunia Allah yang telah kamu terima. Oleh sebab itu shalatlah hanya karena Allah dan berkorbanlah. Sesungguhnya orang yang memusuhimu itu pasti akan kecewa.”
Dalam Surat yang relatif pendek ini terkandung empat pesan utama, yakni:
Allah mengingatkan betapa banyak karuniaNya yang telah diterima manusia dalam kehidupan ini agar manusia tidak lupa diri bahwa dia itu makhluk yang diciptakan Pencipta. Manusia mestinya mau bersyukur akan segala karunia itu. Orang bersyukur akan ditambah Allah dengan karunia2 lain sedang orang yang mengingkari karunia Allah, merasa bahwa semua kesuksesan dan keberhasilan yang dicapainya murni karena kreatifitas, kecerdasan, upaya, dan prestasi pribadi akan memperoleh azab Allah. Azab pertama yang dirasakannya adalah kegelisahan diri, ketidak puasan yang berkepanjangan.
Manusia diwajibkan oleh Allah untuk beribadah hanya karena Allah, bukan motif pamer, ria, bukan karena kebiasaan rutin kultural. Dalam Surat ini juga disebutkan secara eksplisit perintah berkorban. Bagi keluarga yang telah tercukupi kebutuhan hidupnya seharusnya mau berkorban untuk merayakan Iedul Adha sebagai bagian dari rasa syukur atas rizki yang diterima dan berbagi keberuntungan dengan orang lain, khususnya pada mereka yang masih kekurangan. Amalan berkorban ini, pada surat Al Hajj ditegaskan, yang akan sampai ke Allah adalah tingkat kerelaan manusia memenuhi perintahNya, bukan daging dan darah ternak korbannya.
Perintah berkorban juga merupakan simbul bahwa manusia harus mengorbankan miliknya yang berharga bahkan sampai pengorbanan jiwa untuk sesuatu tujuan yang mulia yakni mengikuti perintah Allah, Sang Maha Pencipta. Perintah Allah itu juga berupa tuntunan cara hidup untuk kepentingan manusia sendiri. Pengorbanan berkualitas keimanan itulah sesungguhnya pesan pokok yang dicontohkan oleh Nabi Ibrahim.
Di akhir Surat al Kautsar Allah berfirman bahwa umat Islam akan mampu mengatasi penghinaan, pelecehan, penistaan dari musuh-musuhnya jika mereka berperilaku Islami dalam semua dimensi kehidupannya (pribadi, berkeluarga, berbangsa-bernegara) seperti yang telah dicontohkan Rasulullah. Asbabun nuzul turunnya Surat ini adalah terkait derasnya pelecehan pada agama Islam dan pribadi Nabi di awal Islam, di Mekah.
Bagaimana sesungguhnya hakekat IMAN yang benar, membedakannya dari sekedar berISLAM, serta bagaimana pula cara mempertahankannya supaya tidak mudah tergerus oleh cobaan keduniawian, juga diterangkan Allah SWT dalam al Qur’an. Surat al Hujurat ayat 14 dan 15 menjelaskan itu. Dalam ayat 14 Allah berfirman:
“Ada orang Arab berkata bahwa dirinya telah beriman. Katakanlah (Muhammad): ‘Kalian belumlah beriman, namun nyatakan saja bahwa kalian itu sudah berislam karena sesungguhnya iman itu belum masuk ke dalam kalbu kalian’ “
Pada ayat 15 Allah lalu menjelaskan makna beriman secara benar dan cara mempertahankannya:
“Sesungguhnya orang beriman itu adalah orang yang yakin akan Allah dan RasulNya, tanpa keraguan sedikitpun, dan melaksanakan jihad di jalan Allah dengan harta dan jiwanya. Yang demikian itulah pernyataan yang benar (bahwa orang itu beriman)”
Secara faktual memang banyak orang Islam yang hatinya belum sepenuhnya beriman. Mereka bisa saja sudah melaksanakan beberapa tuntunan Islam seperti shalat, puasa Ramadhan, berdoa, haji, kawin secara Islam dan semacamnya namun iman pada Allah belum benar2 terhunjam di kalbunya. Bagaimana bisa begitu? Karena dapat saja praktek berislam mereka tidak digerakkan oleh kalbu namun sekedar memenuhi tradisi, kebiasaan sejak kecil, menyenangkan orang lain, dan semacamnya. Ciri orang beriman dalam ayat 15 di atas tegas sekali, yakni hatinya yakin Allah itu tuhannya dan Muhammad itu RasulNya, TANPA KERAGUAN SEDIKITPUN, dan secara operasional dijaga dan ditingkatkan dengan JIHAD mengorbankan harta dan jiwanya di jalan Allah, untuk kebesaran Islam, untuk kejayaan Islam, untuk kemenangan Islam. Barulah yang demikian itu benar pernyataannya bahwa dia beriman. Kata kunci untuk menjaga dan meningkatkan iman adalah JIHAD, yakni berjuang sungguh2 membela dan membesarkan Islam. Jihad pada hakekatnya adalah mempromosikan Islam, tidak harus berbentuk perang fisik. Mengoreksi pemikiran salah tentang Islam (yang kini sedang marak seperti Islam Liberal, Pluralisme, Sekularisme) juga berarti jihad. Menyampaikan adanya kebijakan yang salah karena bertentangan dengan tuntunan Allah SWT di depan penguasa yang dholim juga jihad. Mengajarkan pemahaman tentang Islam secara utuh pada orang lain juga jihad. Menguatkan barisan Islam dalam kehidupan masyarakat plural juga jihad. Membawa negerinya dipimpin dan dikelola sesuai tuntunan Allah oleh orang yang taat syariat juga termasuk jihad. Mendukung, memilih, dan membesarkan Hizbullah, Partai Politik yang mengusung Ideologi Islam juga jihad. Aktifitas jihad itu tidak boleh lepas dari kehidupan orang yang ingin disebut sebagai orang beriman.
Allaahu Akbar,
Hadirin yang saya hormati,
Jihad yang paling sulit dan berat adalah jika menyangkut skala luas, seperti negara. Orang beriman juga tidak boleh meninggalkan jihad dalam bidang ini, mengupayakan agar negerinya dikelola sesuai dengan tuntunan Allah SWT supaya negeri itu berhasil menjadi negeri yang aman sejahtera dalam berkah Allah, membuat Islam jaya, umat dan rakyat termuliakan hidupnya.Terkait ini Allah SWT menegaskan dalam al Qur’an Surat al A’raf ayat 96:
“Apabila penduduk suatu negeri itu beriman dan bertaqwa (mengelola negerinya sesuai syariat yang diajarkan Allah) maka Allah akan menurunkan karuniaNya dari langit dan bumi (sehingga mereka akan menjadi bangsa yang aman-sejahtera-mulia). Namun jika mereka itu ingkar maka akan ditimpakan pada mereka berbagai kesulitan hidup karena perilaku mereka sendiri yang ingkar itu.”
Dalam surat Rum ayat 41 Allah juga memperingatkan:
“Telah nyata kerusakan di darat dan di lautan karena ulah mereka sendiri (yang mengabaikan syariat Allah dalam mengelola negerinya), supaya Dia merasakan kepada mereka sebagian akibat dari apa yang mereka perbuat agar mereka segera sadar dan kembali ke cara yang benar”
Menguatkan Islam berarti juga terkait dengan upaya mengokohkan status umat dalam lingkup bangsa-negara. Banyaknya penistaan pada agama Islam termasuk penghinaan pada pribadi Nabi Muhammad SAW juga hanya bisa teratasi secara tuntas jika Islam itu kuat dalam skala bangsa-negara dan dunia internasional. Lihat bagaimana penghujat Islam dan penista Nabi Muhammad selama ini ujung2nya mereka dilindungi oleh negara non Islam dengan alasan naif, yakni kebebasan berekspresi yang bias sekali. Saya tulis artikel khusus dalam blog saya ‘fuadamsyari.wordpress.com’ tentang masalah itu dengan judul “PENISTAAN AKAN DATANG BERTUBI-TUBI, VULGAR, DAN AGRESIF PADA MEREKA YANG LEMAH DAN SEDANG DILEMAHKAN”. Silahkan dibuka dan diunduh.
Ironisnya masih banyak saja orang Islam yang mengaku beriman ternyata tidak terusik hatinya oleh pelecehan pada Islam dan Nabi Muhammad SAW. Mereka sudah puas dengan berislam sekedarnya saja.
Allah berfirman dalam al Qur’an surat al Furqon ayat 30:
“Mereka itu memandang al Qur’an sebagai sesuatu yang tidak berarti dalam hidup mereka.”
Juga dalam surat al Baqarah ayat 85 Allah berfirman:
“Mereka itu hanya mau mengetrapkan sebagian saja ayat dalam kitabullah (masalah pribadi) dan menolak ayat lainnya (masalah sosial-kenegaraannya). Sikap mereka yang seperti itu membuat mereka terhinakan semasa hidupnya di dunia sedang di akherat nanti mereka akan menerima siksa yang pedih.”
Dalam surat Huud ayat 99 Allah berfirman:
“Kepada mereka (yang durhaka) itu ditimpakan laknat/bencana di dunia fana dan juga pada hari kiamat nanti. Itulah seburuk-buruk pemberian Allah pada mereka.”
Allaahu Akbar,
Hadirin yang berbahagia,
Sebagai kesimpulan, mari kini difikirkan tiga hal pokok untuk segera diupayakan realisasinya:
Kita meningkatkan keimanan dengan melakukan aktifitas perjuangan Islam, suatu aktifitas yang dihitung oleh Allah sebagai jihad dengan kesiapan berkorban harta dan jiwa untuk kejayaan Islam dan kemuliaan umat.
Kita perbanyak amal berislam, bukan sekedar beribadah ritual dan meningkatkan kemampuan pribadi bidang keilmuan namun juga beribadah sosial-kemasyarakatan secara luas, termasuk meningkatkan kemampuan kelompok Islam dalam berorganisasi sosial dan berpartai politik untuk membela dan membesarkan ideologi Islam, bukan malah mendukung ideologi sekuler.
Kita kuatkan kondisi umat Islam dalam skala bangsa-negara dan internasional supaya bisa mengatasi penistaan pada Islam dan hujatan pada kemuliaan Nabi Muhammad SAW.
Allahu Akbar,
Hadirin yang berbahagia,
Rasanya matahari sudah semakin tinggi. Maka marilah kita akhiri khotbah Iedul Adha 1433H ini dengan doa yang khusyuk dan penuh harap kepada Allah SWT:
“Ya Allah, kami telah mendengar seruan untuk beriman dan bertaqwa kepadaMu, dan kami telah menjadi orang yang beriman dan bertaqwa. Berikanlah kepada kami ya Allah pertolonganMu agar kami tidak keliru dalam mengartikan keimanan-ketaqwaan kami itu sehingga kami ini tidak menjadi tersesat setelah kami beriman.
Ya Allah, kuatkanlah iman kami, tambahkanlah ilmu kami, dan kokohkanlah umat Islam dalam masyarakat yang plural, dalam skala negara dan dunia internasional. Berilah kami kemampuan untuk mengatasi hujatan dan penistaan pada agama dan Nabi kami.
Ya Allah, ampunilah segala kesalahan kami, terimalah segala amal baik kami, dan jauhkanlah kami dari siksa nerakaMu yang maha pedih itu. Amin.”
Sabtu, 11 Oktober 2014
WELL COME
TO
AMRIYADI HOME
HAL
YANG MEMBUAT KITA PERCAYA DIRI
•
Kepercayaan diri dan sikap menyenangkan merupakan dua hal yang seiring sejalan. Kita selalu tertarik, kagum, dan cenderung menyukai orang-orang yang tampak terkendali dan tenang, serta kita tidak tertarik pada orang yang selalu minder. Semoga tulisan ini dapat membantu Anda mencapai kondisi yang optimal dalam setiap situasi dan percakapan.
Kepercayaan diri dan sikap menyenangkan merupakan dua hal yang seiring sejalan. Kita selalu tertarik, kagum, dan cenderung menyukai orang-orang yang tampak terkendali dan tenang, serta kita tidak tertarik pada orang yang selalu minder. Semoga tulisan ini dapat membantu Anda mencapai kondisi yang optimal dalam setiap situasi dan percakapan.
•
•Hal
pertama yang harus diperhatikan adalah aspek fisiologis dan kecemasan. Misalnya,setelah selesai makan banyak, mengapa kita agak merasa senang dan santai? Sebenarnya hal itu terjadi karena kadar gula darah dalam keadaan setabil, sehingga tubuh tidak banyak menghasilkan hormone adrenalin untuk mengimbangi fluktuasi. Hal ini menjaga keseimbangan kadar gula darah dan membuat pikiran tenang, sehingga Anda dapat berfikir lebih jernih.
•
•Aspek penting lain yang perlu diperhatikan adalah bahwa tindakan-tindakan yang memperlihatkan bahwa Anda tenang, lebih tenang, dan santai. Jadi, dengan melakukan perilaku tertentu dan menghindari perilaku lainnya, Anda bisa mempertahankan ketenangan dan keseimbangan batin.mailto:amriyadi.ms@yahoo.com
•
•Dengan mengubah keadaan fisiologis, Anda sebenarnya bisa mengubah kimia otak Anda. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa ketika tersenyum, sesungguhnya kita sedang membuat suasana hati menjadi lebih baik. Sementara itu, kita akan tersenyum lebar jika hati kita senang, hal ini memang benar.
•
•Namun ada bukti kuat yang menunjukan bahwa tindakan tersenyum itu sendiri bisa mengubah kondisi emosi dan membuat lebih bahagia. Sebaliknya, ketika Anda mengernyitan dahi semenit atau lebih, kondisi bisa berubah manjadi buruk. Suasana hati memang dapat mencerminkan keadaan fisik kita, begitu juga sebaliknya. Keadaan fisik juga dapat mengubah suasana hati. Faktor-faktor dominan mempengaruhi suasana hati dan kondisi emosi seseorang yakni sebagai berikut:
•
•Tersenyum, perilaku ini merupakan isyarat secara umum bahwa Anda adalah orang yang menyenangkan. Sekali lagi, bebrapa penelitian menunjukkan bahwa tindakan tersenyum bisa menenangkan diri Anda dan benar-benar membuat kita merasa lebih relax
(santai).
•
•Bernafas, ketika gelisah kebanyakkan orang cenderung menahan nafas. Bernafaslah dalam-dalam dan teratur. Hal ini bisa menenangkan Anda dengan cepat dan dapat membuat lebih mudah berfikir, bereaksi, serta berbicara dengan jelas dan percaya diri.
•
•Posisi Berdiri, dengan posisi berdiri, audience mengerti apakah Anda sedang grogi ataupun dalam kepercayaan diri yang tinggi. Perhatikan posisi berdiri Anda, pastikan badan Anda tegap menghadap ke audience dan kita boleh meniru sosok Ir.Soekarno dengan cara berpidatonya yang sangat luar biasa bahkan dikagumi diseluruh dunia. Posisi kaki beliau ketika berpidato sedikit membuka atau selebar bahu, dan salah satu kaki (kiri atau kanan) maju ke depan, sedikit menyerong, sehingga membentuk seperti jam 10. Hal ini selalu dilakukan Presiden pertama Indoneisa, bahkan sekarang banyak dititu oleh teman-teman aktivis mahasiswa ketika orasi di depan umum, tentu hal ini dilakukan agar membuat diri Anda semakin santai.
•
•Sistem syaraf pusat terdiri atas otak dan urat syaraf tulang belakang. Anda tidak mungkin bisa benar-benar menenangkan pikiran jika Anda tidak mengendurkan urat syaraf tulang belakang Anda. Jika diperhatikan keadaan orang yang sedang gugup dan cemas, tubuh mereka sering tegang dan kaku. Selain senyum dan tari nafas yang dalam, agar meraih keberhasilan, cobalah melepaskan diri Anda dari emosi negatif dan menenangkan diri dalam beberapa menit, setiap saat dan sesering mungkin.
•
Langganan:
Postingan (Atom)